Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Assosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (AKUMANDIRI) dan 3 assosiasi yang bergerak di bidang UMKM lainnya.
Presiden Jokowi meminta masukan dari AKUMANDIRI sebagai sarana para pelaku UMKM dengan harapan untuk memberikan solusi permasalahan di lapangan yang masih ada baik melalui kebijakan atau langkah lain yang dapat segera diimplementasikan.
Ketua Umum AKUMANDIRI Hermawati Setyorinny menyampaikan beberapa poin strategis untuk membangun UMKM nasional secara baik dan berkualitas.
Beberapa poin masukan dari AKUMANDIRI yaitu perlunya sarana untuk pendataan UMKM di organisasi/wadah UKM yang terintegrasi dengan pemerintah, pemberian pendidikan mengenai kewirausahaan yang komprehensif untuk pengusaha mikro khususnya perempuan, dan mensinergikan program pemerintah dengan organisasi UMKM termasuk dalam hal pendampingan.
“Permodalan yang masih sulit karena persyaratan yang tidak mudah, sehingga UKM masih terjerat oleh rentenir dan fintech illegal, kemudian esempatan pelatihan di BLK (Balai Latihan Kerja) harus lebih terbuka dan inklusif khususnya bagi kelompok rentan seperti masyarakat putus sekolah, yatim piatu yang tidak punya KK, ibu-ibu muda dimana mereka adalah kelompok yang paling membutuhkan pelatihan,” terang Rinny biasa disapa dalam keterangannya.
Pasalnya, pelatihan di BLK hanya terbatas pada pelatihan produksi dan tidak ada pendampingan dari pemerintah mengenai pemasaran. Rinny juga menyampaikan bahwa pelatihan di BLK juga belum memberikan materi lifeskill bagi calon pengusaha sehingga mereka tidak siap menghadapi kegagalan di saat berusaha.
Oleh karena itu, AKUMANDIRI mendorong dibentuknya Balai Latihan Kerja Sama yang independen karena lewat Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) masih sangat eksklusif saat ini.
“Satu pesan beliau yang sangat baik yaitu bahwa segala kemudahan dan fasilitas yang diberikan untuk UMKM jangan sampai malah melemahkan. Acara juga berjalan hangat dan cair, kami berdiskusi dan memberi masukan langsung kepada Presiden RI Bapak Joko Widodo tentang UMKM di Indonesia. Ini menjadi sebuah bukti nyata kepedulian dan prioritas dari Pemerintah RI terhadap kemajuan UMKM Indonesia,” pungkas Rinny.
Selain Rinny sendiri, pertemuan dengan presiden juga menyertakan jajaran pengurus pusat dan daerah AKUMANDIRI antara lain Anindya Nastiti Restuviani (Sekretaris Jenderal), Dyah Probondari (Ketua Bidang Hukum, Advokasi dan HAKI), Andi Djoyo Budiman (Ketua Bidang Informasi dan Teknologi), Husriani (Ketua Bidang Kerjasama Usaha, Antar Lembaga dan Kemitraan), Andre Tanuwijaya (Bidang Publikasi Media Teknologi), dan Dodit Sugiarto (Ketua Koordinator UKM Wilayah Jawa Timur).