jne
- IUMKM, NEWS

Tak Sekadar Kirim Barang, JNE Sokong UMKM Nasional Naik Kelas

Nabila bergegas keluar dari kantornya yang berada di bilangan Jalan Jend. Gatot Soebroto Jakarta Selatan, sambil membawa paket yang dibungkus ala kadarnya. Paket tersebut berisi seperangkat alat sholat berupa mukena, hendak dia kirimkan untuk sang bunda tercinta yang tinggal di Baregbeg, Ciamis, Jawa Barat. Melalui aplikasi di HP nya, diketahui bahwa lokasi outlet JNE terdekat dari kantornya adalah di kawasan Mega Kuningan, tepatnya di Bellagio Boutique Mall. Dia pun memutuskan menggunakan ojek online demi untuk menghemat waktu, mengingat kondisi lalu lintas siang itu sangatlah padat.

Nabila memang sangat mempercayakan JNE untuk kebutuhan pengiriman barang. “ Apapun barang yang saya kirim, kemanapun tujuannya, saya merasa nyaman dan aman menggunakan JNE,” kata Nabila kepada Investor Daily, di Jakarta, kemarin.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Dicky Rendiawan, pelaku usaha UMKM berupa makanan ringan mi lidi yang tinggal di Bandung Jawa Barat. Bapak dua anak ini mempercayakan pengiriman produk yang diberi label Vicky mii liidii, untuk konsumennya dengan menggunakan JNE.

“Prinsipnya dalam berbisnis saya tidak mau mengecewakan pelanggan. Selain produk yang saya hasilkan harus berkualitas baik, harga bersaing, dalam hal pengiriman pun harus tepat waktu. Saya harus pastikan barang diterima konsumen dalam kondisi baik,” kata Dicky yang memulai usaha ini sejak 2014.

Dia mengisahkan, awalnya memulai usaha ini hanya berdua bersama sang istri. “Awalnya saya jualan mi lidi di depan sekolah SD, harganya Rp 1.000 per bungkus. Ternyata mi lidi saya ini banyak yang suka, bukan hanya anak-anak sekolah SD saja,” katanya kepada Investor Daily beberapa waktu lalu.

Dicky pun kerap menerima permintaan pesanan mi lidi dalam jumlah banyak. Bahkan ada yang memesan dalam jumlah cukup besar, untuk dijual kembali. “Selain mengirim ke luar kota seperti ke Bali dan kota-kota di Kalimantan, saya juga pernah mengirim ke Taiwan dan Hongkong,” katanya. Dia pun kerap mengikuti pameran, bazaar di wilayah Bandung dan sekitarnya. “Yang rutin adalah berjualan di Lapangan Brigif Cimahi setiap hari Minggu,” katanya.

Jatuh bangun dalam berusaha sudah dia alami. Yang cukup berat adalah saat pandemi. Usahanya tersendat, sementara dia masih memiliki cicilan di sebuah bank. “Namun, alhamdulillah pelan-pelan usaha saya berjalan lagi,” katanya. Dia berharap, pascapandemi ini, bisnisnya kembali berjalan normal dan dia bisa lebih mengembangkan usahanya. Dicky mengaku tak pernah berhenti belajar dan rajin bertanya pada yang sudah berpengalaman.

Komitmen Nyata JNE

Ketua Umum Assosiasi Industri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (IUMKM) Indonesia/AKUMANDIRI Hermawati Setyorinny mengatakan, tantangan pelaku UMKM adalah salah satunya adalah pengembangan usaha atau mempertahankan usaha. Mereka juga butuh stimulan pembiayaan yang mudah. “Pelaku usaha UMKM juga harus pintar menekan ongkos produksi, karena dampak pasca pandemi otomatis daya beli konsumen/ masyarakat menurun. Dengan harga yang tetap terjangkau tentunya diharapkan penyerapan daya beli masyarakat semakin besar,” katanya kepada Investor Daily.

Peran logistik seperti JNE, menurut dia, sangat bermanfaat bagi UMKM, karena sudah menyebar sampai kedaerah daerah. “Logistik sangat penting bagi UMKM dan saran saya ada inovasi baru dalam hal logistik ini,misalnya biaya bisa lebih ditekan lagi bagi UMKM atau diberikan discount khusus bagi UMKM mikro juga bisa diperluas keberadaannya sampai di daerah – daerah pinggiran yang belum tersentuh,” kata Hermawati.

Menurut dia, perusahaan logistik yang murah, cepat, aman dan menyebar di seluruh pelosok wilayah indonesia tentunya menjadi pilihan, khususnya bagi pelaku usaha UMKM. “Juga tentunya logistik yang bisa menerima jenis produk yang selama ini belum bisa dilayani , dengan disediakan repacking yang aman dan nyaman untuk pengiriman barang sesuai dengan jenis produknya,” katanya.

Hal senada dikemukakan Vice President of CSR & SMEPP Program PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman. Menurut dia, tantangan pelaku UMKM adalah tantangan mendapatkan pendanaan murah untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi dan tantangan mendapatkan kesempatan untuk menembus pasar yang lebih luas, misalnya Go National atau Go Global.

Peran perusahaan logistik, kata Fajriyah, penting untuk dapat mendistribusikan produk UMKM. “ Yang dibutuhkan adalah perusahaan logistik yang memiliki distribution channel yang banyak dan keterjangkauan luas, sampai ke pelosok desa. Namun dengan tarif yang murah/kompetitif agar pelanggan dari daerah lain tidak terlalu terbebani dengan ongkos kirim yang tinggi,” kata Fajriyah kepada Investor Daily.

Komitmen JNE dalam memajukan UMKM terbukti nyata, 32 tahun perjalanan JNE #JNE32tahun bukanlah sebuah waktu yang singkat. Presiden Direktur JNE M. Feriadi Soeprapto dalam acara “JNE Ngajak Online 2023” di Jakarta beberapa waktu lalu menegaskan dukungan JNE terhadap kemajuan bisnis yang dilakukan para pelaku UMKM dalam memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan pemulihan perekonomian Nasional dalam adaptasi kebiasaan baru melalui #JNEBangkitBersama.

“JNE didukung dengan 9.000 jaringannya tetap punya komitmen untuk bisa membantu siapa saja, termasuk teman-teman UMKM, agar produk-produk yang dihasilkan, bukan hanya di kota-kota besar, tapi juga yang ada di seluruh Indonesia dapat melakukan penetrasi ke pasar yang lebih luas,” kata Feriadi.

VP of Marketing JNE Eri Palgunadi menambahkan, salah satu aktivitas yang terpenting dalam ekosistem bisnis online adalah pengiriman, yang tentunya dapat menentukan keberhasilan suatu transaksi online. Mulai dari cara pengemasan paket dan pemanfaatan produk layanan JNE sesuai kebutuhan para pelaku UMKM.

“Dalam menjalankan bisnis, langkah JNE akan tetap memberikan kebahagiaan bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sesuai dengan tagline #ConnectingHappiness,”imbuh Eri Palgunadi.

Sumber: investor.id