Perusahaan aplikasi jasa transportasi dan pengiriman makanan, Grab, menghentikan bisnis dapur bersama mereka, GrabKitchen, pada akhir tahun ini. Pertanda tren bisnis dapur bersama mulai meredup?
Jakarta – Grab Indonesia bakal menutup layanan GrabKitchen pada 19 Desember mendatang. Inkonsistensi pertumbuhan bisnis dapur bersama khusus layanan pesan antar alias cloud kitchen ini menjadi salah satu alasannya.
Chief Communications officer Grab Indonesia, Mayang Screiber, menyatakan pertumbuhan GrabKitchen tak konsisten selama empat tahun beroperasi. Selain itu, saat ini perusahaan telah melakukan peralihan model bisnis menjadi bisnis asset ringan. “Situasi ini memaksa kami untuk mengambil keputusan sulit, untuk tidak melanjutkan operasi GrabKitchen diIndonesia,”tuturnya kepada Tempo, kemarin.
Diluncurkan pada April 2019, Grab agresif mengembangkan GrabKitchen. Samai akhir 2019, perusahaan telah memiliki lebih dari 40 titik dapur bersama yang dapat disewa mitra dikawasan Jabidetabek, Bandung, Surabaya, Denpasar, hingga Medan.
Dalam keterangan tertulis Grab Indonesia pada Juli 2020, perusahaan menyatakan layanan dapur sewa ini mengurangi waktu tunggu pelanggan. Bagi pemilik usaha makanan dan minuman, kerja sama dengan GrabKitchen bias menekan biaya operasional lantaran mereka tak perlu melakukan investasi biaya sewa tempat.
Bagi mitra pengemudi, Grab mencatat mereka menerima 40 persen lebih banyak penghasilan dari pesanan makanan dan minuman.
Pada awal 2021, perusahaan menggandeng perusahaan rintisan penyedia solusi catering, yaitu Yummy Corp, untuk melibatkan lebih banyak pengusaha makanan dan minuman sehingga jaringan dapur mereka makin luas. Kerja sama ini memungkinkan jaringan cloud kitchen mereka tumbuh hingga 80 titik.
Yummy Corp sendiri masih optimis prospek bisnis positif dengan melanjutkan ekspansi. Pada awal tahun ini, perusahaan mengakusisi Listee, platform penyedia layanan manajemen pesanan dan penjualan lewat media social. Pada Desember 2021, startup yang didukung SoftBank itu mengakusisi MyBrand, aplikasi penjualan kuliner untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dengan kerja sama tersebut, ketiga perusahaan bermitra dengan sekitar 18 ribu pedagang di dalam negeri.
Chief Commercial Officer Yummy Corp, Marbio Suntanu, menuturkan perusahaan terus tumbuh sehingga mampu membukukan kenaikan pendapatan 2,5 kali lipat pada paruh pertama 2022 dibanding periode sama tahun lalu. “Ini bukan hanya karena penambahan outlet, tapi juga karena berkembangnya ragam jenis makanan dari mitra kami, “katanya. Sampai semester I 2022, Yummy Kitchen sudah tersebar di 100 lokasi di sekitar Jabodetabek.
Ketua Umum Assosiasi IUMKM Indonesia, Hermawati Setyorinny, mengatakan kehadiran cloud kitchen sebetulnya sangat membantu anggota asosiasinya, terutama ketika pandemic merebak. Saat itu pengusaha UMKM berbondong-bondong bermitra dengan penyedia layanan dapur bersama untuk menekan biaya operasional dan memanfaatkan pasar yang tersedia.
Sekarang jumlahnya mulai berkurang “Konsumen punya pilihan untuk datang langsung ke restoran dalam kondisi pandemic yang sudah berangsur pulih,” katanya. Selain itu ada factor kenaikan biaya penjualan lewat cloud kitchen yang mempengaruhi daya beli konsumen
Kompensasi untuk Karyawan
Dengan berakhirnya bisnis GrabKitchen, perusahaan memutus hubungan kerja belasan karyawan yang mengurusi unit bisnis tersebut. Grab memberikan kesempatan kepada pegawai tersebut untuk menjajaki posisi yang tersedia di divisi lain. Bagi mereka yang emilih meninggalkan Grab, perusahaan menyanggupi memberi kompensasi sesuai dengan ketentuan sekaligus tambahan.
“Kompensasi tambahan berdasarkan itikad baik perusahaan dengan jumlah sesuai dengan kebijakan perusahaan,” ujar Mayang. Grab juga memberi program manfaat tambahan berupa perpanjangan asuransi kesehatan hingga 31 Desember 2022.
Menurut Mayang, pegawai yang berhenti diberi hak untuk mencairkan dana fleksibel karyawan atau GrabFlex serta pencairan sisa hari cuti tahunan, cuti hamil untuk ibu, dan cuti ayah. Grabpun menawarkan dukungan konseling melalui Grabber. Assitance Program kepada para karyawan yang terkena PHK, ditambah beberapa program pelatihan, seperti perencanaan karier, tekhnikpencarian kerja dan personal branding.
Sumber: koran.tempo.com