FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menyesalkan banyak produk-produk unggulan asal Indonesia yang dijiplak usai mengikuti pameran luar negeri. Hal ini terjadi karena produk-produk tersebut belum didaftarkan hak cipta dan hak merek di Kementerian Hukum dan HAM RI.
Pernyataan itu dikemukakan Puspayoga dalam pembukaan Pameran Produk Unggulan Daerah Berbasis Sumber Daya Alam Perwira Jelajah Pasar Global dan Deklarasi Perkumpulan Perempuan Wirausaha Indonesia (Perwira) di hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Rabu (17/2). Mengantisipasi agar hal serupa tidak terjadi di kemudian hari, menurut Puspayoga penting bagi pelaku usaha untuk mendaftarkan produk-produk unggulan khususnya yang berorientasi ekspor ke Kumham, apalagi kedua belah pihak sudah menjalin kerjasama dalam bidang tersebut. “Karena Hak Cipta dan Hak Merek yang termasuk dan HAKI ini penting, jadi tolong dikoordinasikan, khususnya produk unggulan,” kata Puspayoga yang berpidato mewakili Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Kerjasama Kemenkop UKM dan KemenKumham memberikan kemudahan bagi pelaku UKM yang mendaftarkan HAKI-nya. Selain tidak dipungut biaya karena sudah mendapat subsidi pemerintah, proses pembuatan HAKI menggunaka sistem online kali ini jauh lebih cepat, hanya butuh 1 jam, HAKI yang diinginkan sudah bisa didapatkan. “Jadi banyak sekarang kita bantu Hak Cipta, ini mohon dibantu sehingga hasil karya ini tidak dijiplak orang lain,” pungkas dia. Hermawati Setyorinny, Ketua Umum Assosiasi IUMKM Indonesia (AKUMANDIRI) berharap dengan Kerja sama dengan PERWIRA dalam hal Pendidikan, Pelatihan, Pembinaan, Pengembangan, Pemasaran Dan Pembiayaan bisa membantu khususnya Para Pelaku Industri Dan Usaha Mikro. Sehingga UMKM tidak hanya melulu dijadikan Objek.
Ditambah angin segar mendengar sosialisasi dari Menteri Koperasi dan UKM yang menyampaikan kemudahan dan bebas biaya bagi UMKM untuk Pengurusan Hak Cipta Dan Hak Merek. Dia mengakui memang belum banyak pelaku usaha yang belum memiliki kesadaran seperti itu, sehingga ke depan, langkah sosialisasi akan terus dilakukan supaya meningkatkan minat pelaku usaha.
Sementara itu, Ketua Umum Perwira, Elza Syarif mengatakan dengan memiliki UMKM sebanyak 95 ribu pihaknya saat ini sudah siap melakukan transaksi bisnis baik nasional maupun tingkat nasional serta menjalin kerjasama dengan kementerian, bank, dan pemerintah daerah guna meningkatkan kapasitas usahanya. “Melihat begitu bersemangatnya anggota kami untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produknya agar dapat diterima di pasar dalam negeri dan luar negeri, maka hal tersebut tidakla mudah sebelum kita tingkatkan SDM-nya,” ucap Elza.
Pada kesempatan itu, Elza menyampaikan apresiasi kepada Kemenkop UKM yang telah membina anggotanya dan mengikutkan mereka dalam sejumlah pameran internasional, diantaranya di Australia, Italia, Belanda, China, Malaysia dan Taiwan. “Kami harus menghasilkan produk-produk unggulan yang berdaya saing tinggi serta menanamkan cinta produk dalam negeri .
Untuk itu saya melakukan Kerjasama dengan beberapa pihak, termasuk dengan pihak UMKM dalam hal ini dengan Assosiasi IUMKM Indonesia (AKUMANDIRI),” tandasnya. Dalam acara tersebut turut hadir Wakil Ketua Umum Akumandiri Indra Wishnuntoro, Ketua II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pajak Djoko Rusdianto, Ketua Bidang Hukum, Advokasi dan HAKI HM Sani Alamsyah, Wakil Ketua Bidang Hukum, Advokasi dan HAKI Novel Habsyi dan Wakil Ketua I Pelaksana Program Nasional Adi Kurniawan. (hrm/rls)
saya dari bengkulu sekarang lag bentuk iumkm kepengurusan dpw bengkulu sudah siap untuk dikirim ke pusat
terima kasih,silahkan bisa diemailkan ke : info.iumkmindonesia1@gmail.com
hsetyorinny@gmail.com